Pages

Tuesday, March 12, 2019

PERANAN BIOTIK DAN ABIOTIK DALAM EKOSISTEM



PERANAN BIOTIK DAN ABIOTIK  DALAM EKOSISTEM
(Laili Farah Lutvia, Novita Wahyu Pratama, Samik)

ABSTRAK
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekosistem dibedakan menjadi ekosistem terestrial (daratan) dan ekosistem akuatik (perairan). Komponen yang terdapat didalam ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen keduanya sangat berperan dan berhubungan erat sehingga terjadi ekosistem yang baik bagi kehidupan makhluk hidup.
               Ecosystem is an ecological system formed by reciprocal relationships between organisms and their environment. Ecosystems are divided into terrestrial ecosystems (land) and aquatic ecosystems (waters). Components contained in the ecosystem consist of abiotic and biotic components. Components of both are very important and closely related so that ecosystems are good for the life of living things.


ISI
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekosistem dibedakan menjadi ekosistem terestrial (daratan) dan ekosistem akuatik (perairan). Komponen yang terdapat didalam ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Ekosistem juga dapat dilihat sebagai hasil dari saling mempengaruhi antara komponen biotik dengan komponen abiotik dalam pengubahan energi dan materi (Tim FMIPA Unesa,2012).
Gambar ekosistem


Sumber : Google image

          Pada gambar ekosistem di atas terdapat dua komponen, yaitu komponen biotik antara lain kijang, burung, ikan, katak, cacing, capung, dan berbagai macam tumbuhan. Komponen abiotik berupa cahaya matahari, udara, tanah, air, suhu, dan lain sebagainya. Antara dua komponen tersebut terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik yaitu seperti hubungan tumbuhan dengan tanah untuk mencari mineral dan unsur hara, hubungan tumbuhan dengan cahaya matahari dalam melakukan fotosintesis,  hubungan air dengan hewan untuk minum, hubungan organisme dengan udara saat melakukan proses pernafasan, dan lain sebagainya. Selain hubungan antara komponen biotik dan abiotik ada juga hubungan antara komponen biotik dengan biotik, misalnya hubungan hewan dengan tumbuhan, hewan dengan hewan sebagai sumber energi.
KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
Ekosistem terdiri dari beberapa komponen. Komponen dalam ekosistem memiliki fungsi kerja masing-masing. Semua komponen saling berhubungan dan berinteraksi demi mencapai tujuan tertentu. Ada 2 komponen dalam ekosistem (dalam Ramli, 1989: 23), antara lain sebagai berikut :
A.    KOMPONEN BIOTIK
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dalam kehidupan dibedakan menjadi 4 (dalam Ramli, 1989: 24), antara lain sebagai berikut :
1.        Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang berperan sebagai penyedia sumber makanan utama pada rantai makanan. Secara umum kata produsen banyak di temukan di ilmu ekonomi, produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan (dalam Zhafar, 2010). Berbeda dengan ilmu Biologi, dalam ilmu Biologi produsen adalah tumbuhan. Salah satu keistimewaan tumbuhan adalah memiliki pigmen-pigmen seperti klorofil yang dapat menyerap gelombang sinar tertentu dari sinar matahari. Energi matahari yang diserap digunakan untuk membantu mengubah gas CO2 dan air menjadi gas O2 dan glukosa, proses ini dinamakan fotosintesis (dalam Ramli, 1989: 24). Akibat dari kemampuannya berfotosintesis tumbuhan dinamakan organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri dalam tubuhnya.
Dalam suatu ekosistem produsen memiliki peran yang paling utama setelah energi matahari. Dalam ekosistem selalu terdapat proses aliran energi yang dapat digambarkan melalui rantai makanan. Pada rantai makanan produsen atau tumbuhan selalu menduduki posisi pertama. Produsen memiliki peran “dimakan” bukan “memakan”. Produsen juga memiliki peran “penyedia makanan”. Berikut adalah produsen dan kedudukannya dalam rantai makanan.



Gambar Produsen
Sumber : Google image



1.        Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang berperan untuk mengkonsumsi sumber makanan. Secara umum kata konsumen banyak di temukan di ilmu Ekonomi, konsumen dalam ekonomi adalah orang yang memakai barang atau jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan (dalam Zhafar, 2010). Dalam ilmu Biologi konsumen diartikan sebagai organisme yang memakan produsen seperti hewan-hewan  herbivora yang merupakan konsumen primer, seperti kijang, belalang, ikan, bekicot, ulat, dan hewan lain yang dapat memakan secara langsung tumbuhan tersebut (dalam Ramli, 1989: 28). Hewan-hewan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan disebut juga konsumen primer atau konsumen tingkat pertama. Hewan lain yang masuk golongan konsumen adalah hewan karnivora atau hewan pemakan daging. Hewan omnivora atau hewan pemakan segala juga termasuk konsumen, yaitu konsumen sekunder. Konsumen sekunder adalah konsumen yang menduduki tingkat kedua dalam rantai makanan. Sedangkan konsumen yang menduduki tingkatan ketiga, dan seterusnya dalam rantai makanan disebut konsumen tersier. Hewan-hewan yang termasuk golongan konsumen sekunder dan tersier adalah singa, harimau, ular, dan lain sebagainya. Hewan tersebut memangsa hewan herbivore untuk konsumen sekunder dan hewan karnivora untuk konsumen tersier sebagai makanannya.
Konsumen tidak mampu menghasilkan makanan sendiri dalam tubuhnya, sehingga dinamakan organisme heterotrof. Konsumen memiliki peran “memakan dan dimakan”. Seperti penjelasan gambar di bawah ini 

Gambar Konsumen
Sumber : Google image
Pada gambar di atas ada 3 macam konsumen, yaitu belalang, katang dan ular. Berdasarkan tingkatan trofik belalang menduduki konsumen tingkat pertama atau konsumen primer yang memakan tumbuhan. Belalang dinamakan hewan herbivora. Sedangkan katak merupakan konsumen tingkat kedua atau konsumen sekunder yang memakan hewan lain seperti belalang. Katak dinamakan hewan karnivora. Terakhir adalah ular menduduki konsumen tingkat ketiga atau konsumen tersier yang memakan hewan lain seperti katak.
1.        Detrivor
Detrivor adalah makhluk hidup yang berperan untuk mengkonsumsi hasil pelapukan makhluk hidup atau makhluk hidup yang sudah mati.
Secara sederhana detrivor diartikan sebagai organisme pemakan zat-zat organik (dalam Efendi, 2013). Secara umum detrivor disebut sebagai hewan pemakan organisme baik hewan maupun tumbuhan yang telah lapuk atau mati, hewan yang memiliki perilaku demikian dinamakan saprofit. Kebanyakan dari material yang mati dalam ekosistem-ekosistem daun-daun yang mati dan kayu-kayu, akar yang hancur, serta pelapukan akan dimakan oleh pemakan detritus (dalam Ramli, 1989: 2). Contoh dari detrivor adalah bekicot dan cacing tanah. Berikut adalah gambar yang menunjukan kedudukan detrivor pada rantai makanan

Gambar Detrivor
Sumber : Google image

Detrivor memiliki kedudukan di antara konsumen dan dekomposer. Hal itu dikarenakan ada organisme yang setelah mati langsung diuraikan oleh dekomposer da nada juga yang dikonsumsi oleh detrivor. Detrivor tidak hanya mengkonsumsi para konsumen yang telah mati, namun produsen yang mengalami kelapukan pun juga dapat dikonsumsi oleh detrivor.

1.        Dekomposer
Dekomposer adalah makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai organisme yang telah mati. Dalam ilmu Biologi dekomposer atau biasa dikenal pengurai merupakan konsumen mikro, yaitu konsumen yang memiliki ukuran sangat kecil. Contoh dari dekomposer adalah jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri mampu menghancurkan sisa-sisa bahan organik dari jasad organisme yang telah mati menjadi substansi yang sederhana dan kemudian mengembalikannya ke dalam lingkungan untuk dapat dipakai kembali sebagai nutrien (zat hara) bagi organisme hidup. Berikut adalah gambar yang menunjukan kedudukan pengurai dalam rantai makanan.




Gambar Dekomposer
Sumber : Google image

Dekomposer atau pengurai menduduki urutan terakhir. Setelah dekomposer ada panah yang menuju arah tumbuhan, hal itu menunjukan bahwa zat hara hasil penguraian dari dekomposer akan diperlukan untuk tumbuhan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
A.    KOMPONEN ABIOTIK
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup seperti iklim, suhu, tanah, air, sinar matahari, dan masih banyak lainnya. Komponen abiotik dapat mempengaruhi populasi organisme atau mengganggu dinamika populasi (dalam Soemarwoto, 1989: 73).
a.         Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat penting untuk eksistensi ekosistem. Saat berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari. Kalau nggak ada cahaya matahari, maka tumbuhan hijau nggak bisa membuat makanan. Hasil fotosintesis yang berupa bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam ekosistem. Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaan siang, malam, dan suhu lingkungan.
b.        Oksigen dan karbondioksida
Baik hewan, tumbuhan maupun manusia sama-sama membutuhkan oksigen dalam proses respirasi. Pada proses respirasi, ada karbondioksida yang dikeluarkan. Karbondioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan begitu, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan dan fotosintesis.
c.         Air
Air adalah komponen abiotik yang juga sangat penting. Setiap hari makhluk hidup membutuhkan air, karena hampir sebagian besar makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.

KESIMPULAN
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup, contohnya cahaya matahari, suhu, iklim, udara, air, tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan komponen biotik adalah komponen yang hidup. Berdasarkan peranannya komponen biotik dibagi menjadi 4, yaitu produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri atau disebut sebagai penghasil makanan dalam ekosistem, konsumen adalah organisme yang berperan sebagai pemakan, detrivor adalah organisme yang berperan sebagai pemakan organisme yang telah lapuk atau mati, dan dekomposer atau pengurai adalah zat organik menjadi zat anorganik. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang tak hidup yakni air, udara dan cahaya matahari. Komponen keduanya sanagt berperan dan berhubungan sangat erat sehingga terjadi ekosistem yang baik bagi kehidupan makhluk hidup.


DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Irsal. 2013. Peran Organisme dalam Ekosistem, (online), (http://pakirsalbiologi.blogspot.com/2013/03/peran-organisme-dalam-ekosistem.html), diakses 05 Maret 2019.
Ramli, Dzaki. 1989. Ekologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Soemarwoto, Idjah. 1989. Biologi Umum 1. Jakarta: PT Gramedia.
Unesa, Tim FMIPA. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press
Zhafar, Eko Nur. 2010. Pengertian Produsen, (online), (http://ekonurzhafar.wordpress.com/2010/03/20/pengertian-produsen/), diakses tanggal 05 Maret 2019.








0 comments:

Post a Comment