Pages

Tuesday, March 12, 2019

Keterkaitan Rumusan Masalah dengan Rumusan Hipotesis


Keterkaitan Rumusan Masalah dengan Rumusan Hipotesis

Penulis : Daya Ning Buana, Retno Via Ningrum, Abdul Samik, S.Si., M.Si

Abstrak
Ilmu Alamiah Dasar adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang gejala pada alam semesta, dan termasuk mempelajari apa yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar juga merupakan konsep awal dari terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang akhirnya melahirkan ilmu lain, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia.
            Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah untuk menemukan, menguji kebenaran, atau mengembangkan ilmu pengetahuan baru dalam bidang tertentu maka diperlukanlah suatu perumusan masalah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Dan setelah itu maka kita bisa menarik jawaban atau kesimpulan sementara terhadap masalah penelitian yang disebut sebagai Perumusan Hipotesis.

Isi
A. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah merupakan suatu usaha atau cara untuk menyatakan pertanyaan secara tertulis tentang penelitian apa saja yang perlu dijawab dan tentunya dicarikan tahu jalan keluar masalahnya. Rumusan masalah juga merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan arti lain, rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memfokuskan pikiran, namun sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Sebelum menentukan suatu rumusan masalah, maka kita harus tahu apakah tujuan utama dari penelitian ilmiah yang akan dibahas. Tujuan dari Penelitian Ilmiah adalah untuk mencari hubungan atau membedakan dua variabel atau lebih secara konsepsional. Maka dari itu, rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan tujuan tersebut. Peneliti pun sebaiknya menggunakan kata-kata hubungan atau perbedaan, contohnya yaitu korelasi. Karena korelasi merupakan terminologi statistika. Menurut Garis Besarnya, rumusan masalah dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan yang terakhir adalah rumusan masalah asosiatif. Contoh-contoh rumusan masalah yang dimaksud sebagai berikut :
1. Deskriptif, Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik pada satu variabel atau lebih.
2. Komparatif, Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
3. Asosiatif, Rumusan masalah asositif adalah rumusan masalah pada suatu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.



 
Proses pembentukan suatu rumusan masalah

Dalam pembentukan sebuah rumusan masalah terkadang masih sering terjadi kesalahan umum dalam merumuskan masalah. Kesalahan tersebut adalah sebagai berikut :
- Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang dengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis.
- Menggunakan data yang sudah dikumpulkan atau yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan mencari masalah yang kira kira cocok dengan data yang ada.
- Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum sehingga kesimpulannya juga bersifat umum.
- Melakukan penelitian tanpa landasan teori yang mapan untuk memberi kesempatan membandingkan hasilnya dan mengevaluasi kesimpulannya.

B. Rumusan Hipotesis
Setelah dirumuskannya suatu rumusan masalah, lalu dilakukannya sebuah penelitian ilmiah untuk mencari tahu atau memecahkan suatu masalah tadi maka akan mengahsilkan suatu hasil akhir yang disebut sebagai perumusan hipotesis. Jadi Hipotesis diambil dari bahasa Yunani, yaitu hypo yang artinya di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat, atau kepastian. Jadi dapat disimpulkan bahwa Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk dapat memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk dapat memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
Tujuan perumusan hipotesis adalah sebagai langkah untuk memfokuskan masalah, mengidentifikasikan data-data yang relevan untuk dikumpulkan, menunjukkan bentuk desain penelitian, termasuk teknik analisis yang akan digunakan, menjelaskan gejala sosial, mendapatkan kerangka penyimpulan, merangsang penelitian lebih lanjut.
Sama seperti rumusan masalah, dalam Perumusan hipotesis pun dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Hipotesis deskripsif, Hipotesis komparatif, dan Hipotesis asosiatif. Contoh-contoh Hipotesis yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Deskripsif, Hipotesis deskripsif adalah sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/mandiri.
2.      Komparatif, Hipotesis komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
3.      Asosiatif, Hipotesis asosiatif merupakan sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara dua variabel penelitian.

Kesimpulan
            Hipotesis adalah dugaan sementara, atau asumsi dasar yang menjadi alasan sebuah penelitian dilaksanakan. hubungannya dengan rumusan masalah adalah, rumusan masalah memperuncing latar belakang menjadi poin-poin pertanyaan penelitian yang akan memudahkan peneliti melakukan pekerjaannya. Tujuanya adalah untuk membuktikan hipotesisnya benar artau salah. Atau bisa berlaku sebaliknya.



Referensi
UNESA, Tim FMIPA. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press

Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Samiun, Ali. 2015. Pengertian Rumusan Masalah dalam Penelitian : http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-rumusan-masalah-dalam-penelitian.html. 31 Juli 2015

Samiun, Ali. 2015. Pengertian hipotesis dan rumusan hipotesis : http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-hipotesis-dan-perumusan-hipotesis.html. 27 Juli 2015

0 comments:

Post a Comment