Pages

Tuesday, March 12, 2019

DAMPAK URBANISASI TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR



DAMPAK URBANISASI TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR

Hendrat Rahtami Wulandari, Ririn Hidayati, Samik S.Si.,M.Si

Abstrak

Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke – 5 didunia setelah RRC, India, UUSR, dan USA, yang membuat banyak dampak. Dengan kepadatan jumlah penduduk tersebut menimbulkan berbagai macam hal yang terjadi bagi suatu negara termasuk Indonesia. Dampak positifnya adalah semakin banyak penduduk yang ada, maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang mengabdikan dirinya untuk  kemajuan negara Indonesia tetapi dampak negatifnya adalah munculnya masalah – masalah kependudukan akibat kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak merata dan akan berdampak pula pada lingkungan sekitar.

Isi
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki penduduk terbesar ke - 5 didunia, yang akhirnya menimbulkan pro dan kontra dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni tidak meratanya jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah penganggguran. Akhirnya akan berdampak pada keinginan para pengangguran untuk merantau ke kota atau biasa disebut dengan urbanisasi, dengan niat awal untuk mecari peruntungan di kota. Akibatnya timbulah masalah lingkungan hidup, dimana tingkat urbanisasi membuat pemanfaatan Sumber Daya Alam semakin diperluas.



Akibat membludaknya pengangguran tersebut membawa dampak terhadap lingkungan sekitar. Masalah – masalah yang sering ditimbulkan akibat kepadatan penduduk adalah krisis air bersih, dimana air adalah kebutuhan primer yang digunakan sehari – hari. Air menutupi lebih dari dua pertiga permukaan bumi. Kira – kira hanya 3% berupa air tawar, dan banyak yang beku sebagai es dikutub. Air tawar dari danau, sungai, dan air tanah kira – kira hanya 0,1% dari semua air dibumi (Buku IAD). Jadi air merupakan komponen penting dalam keberlangsungan hidup makhluk hidup. Air bersih dibutuhkan berbagai industri, untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari (mandi, minum, memasak, mencuci dll), irigasi, ternak, semua membutuhkan air untuk hidup. Tanpa adanya usaha untuk senantiasa menjaga kebersihan air, maka akan menimbulkan masalah yang serius. 



Tidak berhenti dimasalah air bersih saja, kepadatan penduduk juga mempengaruhi tersedianya udara bersih, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi keberlangsungan hidup manusia. Udara bersih adalah udara yang mengandung oksigen. Akan tetapi semakin banyak penduduk berarti semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan. Kualitas udara yang kita hirup setiap hari ialah udara yang sudah tercampur oleh gas – gas lain yang berada di udara seperti karbon dioksida, oksigen belerang, oksigen nitrogen. Jadi, apabila udara sudah tercampur oleh gas – gas lain selain oksigen maka udara tersebut sudah termasuk udara yang tercemar. Kadar karbon dioksida menjadi meningkat karena padatnya pemukiman, banyaknya alat transportasi, dan maraknya kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin, solar, minyak bumi, dan batu bara. Kemudian pabrik – pabrik industri juga menghasilkan gas – gas pencemar udara seperti oksida nitrogen, dan oksida belerang di udara. Maka dari itu penanaman pohon – pohon atau kegiatan reboisasi harus digiatkan mulai sekarang.



Kesimpulan
Banyaknya penduduk di Indonesia menimbulkan banyak masalah salah satunya urbanisasi, dimana orang – orang desa, ingin pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Namun, pemerataan pekerjaan tidak memadai. Sehingga, membuat pemanfaatan Sumber Daya Alam  semakin tinggi yang mengakibatkan masalah bagi lingkungan seperti krisis air bersih dan polusi udara. Maka dari itu kita sebagai manusia sebisa mungkin untuk berjuang untuk membuka lapangan kerja sendiri, mecoba untuk berinovasi dan mengasah kreatif diri untuk menaggulangi arus urbanisasi. Dengan begitu masalah lingkungan akan bisa diminimalisir.


Daftar Pustaka
Tim MIPA-UNESA, 2007, SAINS DASAR, Surabaya: Unesa University press
Ahmad, Ahmaddin.2002. Redesain Jakarta Tata Kota Tata Kita 2020. Jakarta: KotaKitaPress
Gilbert, Alan & Josef Gugler. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Ed. Anshori & Juanda. Jakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Suparlan, Parsudi (ed.). 1995. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia


0 comments:

Post a Comment