DAMPAK URBANISASI TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
Hendrat Rahtami Wulandari, Ririn
Hidayati, Samik S.Si.,M.Si
Abstrak
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk
terbesar ke – 5 didunia setelah RRC, India, UUSR, dan USA, yang membuat banyak
dampak. Dengan kepadatan jumlah penduduk tersebut menimbulkan berbagai macam
hal yang terjadi bagi suatu negara termasuk Indonesia. Dampak positifnya adalah
semakin banyak penduduk yang ada, maka semakin banyak pula sumber daya manusia
yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan
negara Indonesia tetapi dampak negatifnya adalah munculnya masalah – masalah
kependudukan akibat kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya
yang tidak merata dan akan berdampak pula pada lingkungan sekitar.
Isi
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki
penduduk terbesar ke - 5 didunia, yang akhirnya menimbulkan pro dan kontra
dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni tidak
meratanya jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah penganggguran. Akhirnya akan berdampak
pada keinginan para pengangguran untuk merantau ke kota atau biasa disebut
dengan urbanisasi, dengan niat awal untuk mecari peruntungan di kota. Akibatnya
timbulah masalah lingkungan hidup, dimana tingkat urbanisasi membuat
pemanfaatan Sumber Daya Alam semakin diperluas.
Akibat membludaknya pengangguran tersebut membawa
dampak terhadap lingkungan sekitar. Masalah – masalah yang sering ditimbulkan
akibat kepadatan penduduk adalah krisis air bersih, dimana air adalah kebutuhan
primer yang digunakan sehari – hari. Air menutupi lebih dari dua pertiga
permukaan bumi. Kira – kira hanya 3% berupa air tawar, dan banyak yang beku
sebagai es dikutub. Air tawar dari danau, sungai, dan air tanah kira – kira hanya
0,1% dari semua air dibumi (Buku IAD). Jadi air merupakan komponen penting
dalam keberlangsungan hidup makhluk hidup. Air bersih dibutuhkan berbagai
industri, untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari (mandi, minum, memasak,
mencuci dll), irigasi, ternak, semua membutuhkan air untuk hidup. Tanpa adanya
usaha untuk senantiasa menjaga kebersihan air, maka akan menimbulkan masalah
yang serius.
Tidak berhenti dimasalah air bersih saja, kepadatan
penduduk juga mempengaruhi tersedianya udara bersih, yang merupakan kebutuhan
mutlak bagi keberlangsungan hidup manusia. Udara bersih adalah udara yang
mengandung oksigen. Akan tetapi semakin banyak penduduk berarti semakin banyak
pula oksigen yang dibutuhkan. Kualitas udara yang kita hirup setiap hari ialah
udara yang sudah tercampur oleh gas – gas lain yang berada di udara seperti
karbon dioksida, oksigen belerang, oksigen nitrogen. Jadi, apabila udara sudah
tercampur oleh gas – gas lain selain oksigen maka udara tersebut sudah termasuk
udara yang tercemar. Kadar karbon dioksida menjadi meningkat karena padatnya
pemukiman, banyaknya alat transportasi, dan maraknya kawasan industri yang
menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin, solar, minyak bumi, dan batu bara.
Kemudian pabrik – pabrik industri juga menghasilkan gas – gas pencemar udara
seperti oksida nitrogen, dan oksida belerang di udara. Maka dari itu penanaman
pohon – pohon atau kegiatan reboisasi harus digiatkan mulai sekarang.
Kesimpulan
Banyaknya penduduk di Indonesia menimbulkan banyak
masalah salah satunya urbanisasi, dimana orang – orang desa, ingin pindah ke
kota untuk mencari pekerjaan. Namun, pemerataan pekerjaan tidak memadai.
Sehingga, membuat pemanfaatan Sumber Daya Alam semakin tinggi yang mengakibatkan masalah bagi
lingkungan seperti krisis air bersih dan polusi udara. Maka dari itu kita
sebagai manusia sebisa mungkin untuk berjuang untuk membuka lapangan kerja
sendiri, mecoba untuk berinovasi dan mengasah kreatif diri untuk menaggulangi
arus urbanisasi. Dengan begitu masalah lingkungan akan bisa diminimalisir.
Daftar
Pustaka
Tim MIPA-UNESA, 2007, SAINS DASAR, Surabaya: Unesa University
press
Ahmad, Ahmaddin.2002. Redesain
Jakarta Tata Kota Tata Kita 2020. Jakarta: KotaKitaPress
Gilbert, Alan & Josef
Gugler. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Ed. Anshori &
Juanda. Jakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Suparlan, Parsudi (ed.). 1995.
Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
0 comments:
Post a Comment