ASAL
MULA KEHIDUPAN ORGANIK PURBAKALA DI BUMI
Lia
Damayanti, Siska Ulfatin Nada, samik, S.Si.M.Si
Abstrak
Untuk
mengetahui asal usul kehidupan dari perubahan kimia di alam yang di lanjutkan
dengan evolusi biologi dimana kehidupan mengalami perubahan. Berdasarkan salah
satu hipotesis, organisme pertama merupakan produk suatu evolusi kimiawi yang
tahapan pertamanya yaitu sintesis abiotik dan akumulasi molekul organik. Pada
kondisi bumi primitif mendukung
terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik yang berasal dari
prekursor organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala. Namun hal
ini tidak dapat terjadi di bumi modern dikarenakan atmosfer saat ini mengundang
oksiden yang dihasilkan oleh kehidupan fotosintetetik. Atmosfer mengoksidasi
yang ada saat ini tidak memungkinkan untuk mensistesis molekul kompleks secara
spontan karena oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintetik akan memutuskan
ikatan kimia yang melepaskan elektron. Kemudian postulat ini dibuktikan dengan
percobaan dilabolatorium.
ISI
Sintesis abiotik monomer organik
merupakan suatu kata ilmiah biologi yang menggambarkan bagaimana kehidupan
tercipta. Sintesis berasal bahasa Yunani syn =
tambah dan thesis = posisi yang biasanya berarti suatu
integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada yang menghasilkan suatu hasil
baru. Istilah ini mempunyai arti luas dan dapat digunakan ke fisik, ideologi, dan fenomenologi Sedangkan Abiotik adalah suatu istilah yang digunakan
untuk benda tidak hidup. Komponen-komponen abiotik merupakan penyusun ekosistem
yang terdiri dari benda-benda mati. Untuk kata Monomer sebuah atom atau molekul
kecil yang dapat mengikat secara kimia dengan monomer lain untuk membentuk
Polimer (berarti banyak bagian). Dan untuk kata Organik adalah zat yang
berkaitan dengan makhluk hidup hewan maupun tumbuhan seperti minyak dan batu
bara. Dapat disimpulkan bahwa sintesis abiotik monomer organik adalah penggabungan
elemen-elemen benda tidak hidup sebagai akibat adanya molekul kecil yang dapat
mengikat secara kimia dengan monomer lain untuk membentuk polimer organik.
Sintesis
abiotik monomer organik merupakan suatu hipotesis yang dapat diuji. Percobaan
laboratorium yang dilakukan dengan kondisi yang menyerupai lingkungan Bumi primitif
telah menghasilkan molekul organik yang beragam dari prekursor anorganik. Simulasi kondisi Bumi primitive di laboratorium telah
menghasilkan polimer organik. Molekul organik kecil akan mengalami polimerisasi
saat molekul-molekul itu dipekatkan pada pasir, batu, atau tanah liat panas. Protobion dapat terbentuk dengan penggabungan sendiri.
Molekul organik yang disintesis di laboratorium telah secara spontan bersatu
menjadi berbagai ragam droplet-koaservat, mikrosfer, dan liposom- dengan
beberapa ciri yang berkaitan dengan kehidupan.
Menurut Oparin dari Rusia dan J.B.S
Haldane dari Britania Raya membuat sebuah postulat bahwa kondisi pada bumi primitif mendukung
terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis
senyawa organik yang berasal dari
prekursor organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala.
Menurut Oparin dan Haldane, hal tersebut tidak dapat terjadi dibumi modern karena
dibumi modern menghasilkan banyak oksigen sebagai akibat dari proses
fotosintetik. Kemudian pada tahun 1953, Harold Urey dan Stanley Miller menguji
hipotesis Oparin-Haldane dengan percobaan dalam labolatorium.
Tokoh-tokoh naturalis berpendapat
"terjadinya mahluk hidup berasal dari reaksi kimia CH4, NH3, H2 dan
H2O". Oleh Miller, alat percobaannya itu dirancang kurang lebih sama
dengan kondisi pada keadaan pada awal terbentuknya bumi. Percobaan Urey–Miller adalah percobaan yang
menyimulasikan keadaan Bumi di masa lalu dan menguji terjadinya
abiogenesis atau kehidupan organik biologi awal dari reaksi zat-zat kimia,
energi serta waktu yang sangat lama yang terjadi di Bumi pada masa lalu.
Stanley Miller dan Harold Urey di Universitas Chicago dan nantinya menjadi
Universitas California, San Diego. Hasilnya diterbitkan satu tahun kemudian.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/Miller-Urey_experiment-en.svg
Penjelasan cara kerja percobaan Miller.
Terlebih dahulu alat percobaan dikosongkan menggunakan pompa hampa udara.
1. Gas-gas berupa CH4, NH3, H2 dan H2O (semua dalam bentuk gas) dimasukkan ke dalam tabung A pada alat percobaan.
2. Tabung berisi air dipanaskan sampai mendidih sehingga timbul uap air yang akan naik dan bersama dengan gas-gas tadi mengalir di dalam saluran pipa menuju ke tabung B
3. Di dalam tabung B dipasang elektrode yang dialiri listrik dari sumber listrik bertegangan tinggi, sehingga di dalam tabung B terjadi loncatan api listrik. Di tempat itulah terjadi reaksi kimia dari campurangas kimia sebelumnya tadi.
4. Hasil dari reaksi kimia tersebut kemudian turun menuju ke saluran C. Pada saluran terdapat alat pendingin sehingga hasil reaksi terjadi kondensasi (pendinginan) dan akhirnya terbentuklah embun, dan hasil senyawa kimia yang terbentuk akan mengalir melalui keran.
5. Hasil senyawa kimia yang terbentuk tersebut kemudian diamati dan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah senyawa asam amino.
Terlebih dahulu alat percobaan dikosongkan menggunakan pompa hampa udara.
1. Gas-gas berupa CH4, NH3, H2 dan H2O (semua dalam bentuk gas) dimasukkan ke dalam tabung A pada alat percobaan.
2. Tabung berisi air dipanaskan sampai mendidih sehingga timbul uap air yang akan naik dan bersama dengan gas-gas tadi mengalir di dalam saluran pipa menuju ke tabung B
3. Di dalam tabung B dipasang elektrode yang dialiri listrik dari sumber listrik bertegangan tinggi, sehingga di dalam tabung B terjadi loncatan api listrik. Di tempat itulah terjadi reaksi kimia dari campurangas kimia sebelumnya tadi.
4. Hasil dari reaksi kimia tersebut kemudian turun menuju ke saluran C. Pada saluran terdapat alat pendingin sehingga hasil reaksi terjadi kondensasi (pendinginan) dan akhirnya terbentuklah embun, dan hasil senyawa kimia yang terbentuk akan mengalir melalui keran.
5. Hasil senyawa kimia yang terbentuk tersebut kemudian diamati dan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah senyawa asam amino.
Percobaan yang dilakukan dilabolatorium oleh Harold Urey dan Stanley Miller yang menguji hipotesis
Oparin-Hildane adalah benar. Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan senyawa
asam amino dan asam amino tersebut merupakan dasar dari kehidupan. Namun,
Percobaan Miller-Urey masih merangsang perdebatan dan riset dalam abiotik senyawa organik.
Kesimpulan
Pada
kondisi bumi primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis
senyawa organik yang berasal dari prekursor organik yang terdapat pada atmosfer
dan lautan purbakala. Namun hal ini tidak dapat terjadi di bumi modern
dikarenakan atmosfer saat ini mengundang oksiden yang dihasilkan oleh kehidupan
fotosintetetik. Kemudian Sintesis abiotik
monomer organik diuji dalam labolatorium yang membuktikan bahwa hipotesis
tersebut benar adanya dan merupakan suatu hipotesis yang dapat diuji. Percobaan
laboratorium yang dilakukan dengan kondisi yang menyerupai lingkungan Bumi
primitif telah menghasilkan molekul organik yang beragam dari prekursor
anorganik.
Daftar Referensi
Maharani rita okky.pptx
sintesis abiotic merupakan hipotesis teruji.https://okkyaritamaharani.file.wordpress.12 maret 2012
Dasar Sains.2012.keaneragaman
makhluk hidup dan persebarannya.Surabaya.UNESA university press
Campbell,
Reece-Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
An1mage StudioSTANLEY MILLER: Eksperimen Awal Mula Kehidupan Organik di Bumi.
https://www.an1mage.org/2017/09/stanley-miller-eksperimen-awal-mula.html.september
2017
0 comments:
Post a Comment